KE MANA MASA DEPAN GENERASI KINGMI

 

 

 

GENERASI KINGMI DAN MASA DEPAN YANG SEMAKIN BURAM?

Tetapi Yesus berkata: “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi datang mereka kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga.” (Matius 19:14)

1. ANAK PUNYA MASA DEPAN

Kemarin Hari Anak Kingmi. Ibadah Hari anak Kingmi Koordinator Deiyai ​​dilaksanakan di Jemaat Kingmi Agape Motano Klasis Tigi. Tepat saat pertemuan keputusan tempat ibadah, Badan Klasis Tigi menambahkan agar anak-anak sekolah minggu menulis Cita-cita mereka di karton dan papan nama lalu di bawah besok, karena katanya mau didoakan.

Pagi-pagi saya siapkan karton, gunting, lem kertas, spidol dan kertas HVS. Saya duduk potong-potong karton di depan gereja (Jemaat Anthiokia) untuk membuat papan nama tempat cita-cita anak sekolah minggu nanti ditulis. Seorang anak sekolah minggu yang berada di kelas Pratama datang menghampiri saya. Namanya Amos (anak yang di photo di bawa ini). saya tidak sempat menanyakan marganya. Dia datang membawakan kertas polio besar berwarna biru muda. Dia langsung menyapa dan bertanya ” ibadah ko Agape Motano to ” dalam bahasa Mee artinya “Ibadah bergabung di Agape Motano”. saya cuman membalas “i” yang artinya “iya”. “saya pinjam spidol dulu kakak” lanjut anak itu dalam bahasa Mee.“kou yakai, moti” saya membalas lagi dengan bahasa Mee yang artinya “ada Ini ambil”. Dia menulis cita-citanya di kertas polio besar berwarna Biru yang dia bawa tersebut. Dia menulis besar-besar. Saya tersenyum-senyum melihat dia menulis. Setelah dia menulis nama dan cita-citanya saya bilang “ko siap saya foto”. Dia siap dengan semangat dan saya foto.

Seperti Amos, banyak anak-anak Kingmi yang memiliki cita-cita dan harapan yang gilang-gemilang. Semangat yang menggebu-gebu. Keceriaan dan semangat itu terlihat dari senyuman mereka yang tulus. Keceriaan ini juga terlihat di ibadah-ibadah sekolah minggu tiap minggu pagi: bertepuk tangan, menari-lompat, bernyanyi dan menari.

2. IBLIS MUSUH MASA DEPAN ANAK

Masa depan yang gilang gemilang itu si kecemburuan Iblis. Berbagai cara dilakukan untuk menggagalkan masa depan yang gilang gemilang tersebut. Peluru-peluru si iblis ini semakin terlihat. Berbagai umpan digencarkan untuk menjebak anak-anak yang memiliki masa depan cerah ke arah yang suram. Mungkin yang sangat terlihat adalah nasib anak-anak Kingmi di Nduga. Harapan mereka terjeda. Operasi militer yang membabibuta membuat wajah anak-anak yang tadinya berseri menjadi muram, takut dan sedih. Nasib anak-anak Kingmi di Nduga tidak sama seperti anak-anak Kingmi di kota lain. Mereka mengungsi. Mereka tidak bertepuk tangan di Gereja.Mereka lari bersama orang tua ke hutan.Mungkin hanya hari Anak Kingmi kemarin mereka duduk di pengungsian di tengah hutan dengan wajah yang muram, yang sedih, yang penuh harap, dan menaikkan doa untuk “

Keganasan iblis terlihat juga di tempat lain. Terlihat di keluarga-keluarga Kingmi lain. Iblis menyerang keluarga-keluarga Kingmi dengan berbagai cara. Seperti ketergantungan ekonomi yang berdampak pada anak-anak adalah salah satu cara iblis. Dengan melemahnya keluarga (ekonomi), maka otomatis iblis akan memberikan umpan seperti Aibon, miras, judi dan lain-lain. Dan hal-hal haram itu akan menjadi pilihan terakhir anak-anak ini. Anak-anak yang kecanduan Aibon, Miras, judi terlihat di kota-kota seperti Nabire, Timika, dan beberapa kabupaten lain. Mungkin iblis saat ini sedang berada “hancurkan keluarganya, maka Gereja akan runtuh sendiri”.

Parahnya lagi iblis menggunakan Kitab suci untuk membutakan mata parah hamba-hamba Tuhan (baca kisah Hawa jatuh dalam dosa, dan pencobaan Iblis terhadap Yesus di Padang gurung). Itu terlihat dengan tafsir kitab suci yang tidak kontekstual, yang mengakibatkan sebagian besar realitas. Miris sekali sebagian masa bodoh dengan realitas (Eksploitasi, pembunuhan, maraknya anak-anak yang kecanduan aibon, miras, dan lain-lain”) yang semakin menghancurkan. Kurangnya guru sekolah minggu pun memperparah keadaan ini. gilang gemilang.

Masa depan anak-anak Kingmi semakin buram dengan tantangan-tantangan di atas ini. Apa yang kita (Gereja) lakukan sekarang?

3. SEMUA SADAR, IBLIS PANDAI MENGAUM TAK SANGGUP MENERKAM: SELAMATKAN MASA DEPAN ANAK.

“Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” (I Petrus 5:8).

Beberapa minggu yang lalu saya memposting status iseng “Iblis itu kekuatannya pandai Merayu. Dia tidak romantis tapi rayuannya hanya berdampak” . Adalah benar bahwa iblis tidak memiliki kekuatan. kekuatannya hanya “Tipu muslihat”. Dalam Alkitab disebutkan dia “seperti singa yang mengaum-ngaum”. Hanya mengaum-ngaum. Dia tidak menggigit. Hanya saja dia adalah oknum yang licin. Nyatanya dia sanggup meninabobokan parah hamba Tuhan. Dia mampu memutar balikan fakta kebenaran Firman Tuhan.

Gereja mesti berhikmat. Bijak dalam menghadapi serangan musuh. Pendalaman iman dan analisis realitas diperlukan dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin hari semakin ganas ini. Keluar dari zona nyaman. Berhenti bersantai-santai.

Beberapa tahun lalu ketua sinode Kingmi, pak Pdt. Benny Giyai mencanangkan “Penginjilan jilid ke-2”. Apa itu penginjilan jilid ke-2? adalah penginjilan mulai dari keluarga ke keluarga, proses penyadaran, kemandirian keluarga semakin dibangun. Belajar Firman Tuhan (Alkitab) dengan baik-baik di setiap keluarga. Ide pak Sinode sangat strategis. Baik untuk ditindaklanjuti di setiap Koordinator, Klasis, dan setiap jemaat-jemaat lokal. Karena keluarga kuat, maka Gereja pun kuat. Maka itulah ide penginjilan jilid ke-2 ini harus dijalankan dengan teratur dan konsisten.

Bagaimana Gereja menanggapi nasib anak-anak Kingmi di Nduga? Adalah dengan terus-menerus diingatkan bahwa ada ketidakadilan di sana. Ada operasi militer yang membabibuta di sana. Banyak anak-anak yang mati di sana. Banyak nyawa mama-mama yang direngutnya di sana. Terus berikan harapan kepada anak-anak Kingmi yang ada di sana bahwa masa depan yang gilang gemilang masih ada.

Tantangan zaman dan masa depan generasi Kingmi ini harus terus menerus menjadi bahan diskusi, refleksi, dan harus menjadi bahan doa oleh semua pihak di Gereja. Pendalaman Alkitab dan menganalisis hamba realitas sangat dibutuhkan, agar kemudian parah Tuhan dan umat duduk bersama menyusun strategi dengan tepat. Kita (Gereja) musti lebih berbahaya dari iblis.

Ucapan selamat yang penuh Kepedihan sekaligus penuh harapan:

Teman-teman di Nduga, selamat hari Anak Kingmi. Selamat hari anak Kingmi juga buat teman-teman di seluruh Tanah Papua. TUHAN YESUS Memberkati.

Yanpit Kotouki
(Pengasuh Sekolah Minggu kelas Remaja di Jemaat Kingmi Anthiokia Wakeitei).

…………………..
Redaktur : Pdt. Senior Pekey, S.Th

Leave a Reply